Pages

Kamis, 31 Maret 2016

Kisah

Inilah kisah,,,, Mungkin masih tertakdir untuk tetap menjalani ujian, Ya, disaat upaya yang terlaksana tak lagi sanggup menahan ego yang berenergi... Ya, disaat usaha yang tercipta tak kuasa membendung kehendaknya... Ya, disaat itulah peluh tak terhentikan, Tersentak oleh keibaan diri sendiri yang kian menjadi, Hasrat ingin menghentikan langkahnya, Tapi apalah daya seorang pemuda yang menunggu hari tuanya tanpa sepersenpun harta. Raga ingin tetap bersama tapi apalah daya pemuda renta yang tak lagi kuasa melawan adatnya. 'Ada uang ada barang' Bukan kok pemuda menghindar atau bahkan lepas tanggung jawab. Tapi ia hanya sebatas merasa iba kepada yang dikaguminya, Seakan terikat oleh 'harga'. Hei, dia bukan jajan ! Hei, dia bukan mainan ! Hei, dia bukan barang dagangan yang seenaknya kalian jual belikan ! Dia sosok paling sempurna yang dikagumi pemuda renta. Tulus cinta terhalang oleh kehendak dan keputusan kalian. Janji suci SEHIDUP SEMATI mungkin hanya beberapa huruf yang terlaksana. Ya, belum sampai satu kata, apalagi satu kalimat. Masih hidup saja sang dicinta pergi karena keadaan pemuda yang makin sengsara... Itu belum ada tambahan kata depan 'SE' nya... Sedangkan SEMATI nya? Entahlah biar waktu yang menjawab..! (Katanya) Semakin binggung semakin cemas dan hilang arah pemuda renta mendengarnya. Bagaimana tidak, dia tidak kenal siapa itu waktu, begitu pula sang dicintapun tak kenal siapa itu waktu ketika ditanya oleh pemuda renta itu. Bagaimana mungkin waktu bisa menjawab sedangkan mereka tidak mengenalinya?? Sengsara masih bergelayut,, Seolah hanyut menyatu dengan raga yang kulunh kisut.. Setiap tapak yang terinjak kini menjadi wadah tetesan peluh seorang pemuda sengsara.. Kemana kaki melangkah, disitu peluh tercurah.. Saksi tempat yang pernah menjadi kisah mereka bertiga bersama dambaan mereka berdua kini hanya pemuda renta sengsara yang menapakinya. Tumpukan baju, mainan, jajan, buku, sepatu, coretan dan masih banyak lainnya hanya meninggalkan album indah yang akan terbawa sisa hidup pemuda renta. Entah lama entah segera, Semoga pemuda kuat mempertahankan ingatannya saat mereka bertiga bersama... Hanya untaian doa yang mampu pemuda renta berikan kepada mereka, Tak banyak dan tak lebih hanya seuntai kalimat.. Tuhanku yang amat baik, berikanlah kesehatan, berkat dan umur panjang kepada mereka berdua (bertiga nantinya), dan berikanlah masa depan mereka yang jauh lebih indah daripada sang pemohon ini, Amin. Titip salam buat kalian bertiga, Dari sang pemuda renta sengsara katanya.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar