Terkapar tiada arti,
Penuh sesak oleh angin yang menyelimuti,
Dulu ada kamu yang mampu mengobati,
Tekanan tanganmu dan ketulusanmu sungguh aku rindu saat ini,
Tapi apalah dayaku hanya berharap,
Pengaharapan yang tak kuasa melawan kehendak yang punya,
Mungkin karena aku merana,
Mungkin karena belum ada penebusan,
Arrggghhh
Biarlah kuterima saja,
Sampai akhir aku tetap ingin bersatu di keluarga kecil kita, meski hanya sebatas harap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar